Sebuah akhir yang puitis dan menggoda. Menyisakan ruang tak terbatas, merujuk kearah mana saja, dan kadang juga entah. Inilah karakter utama sketsa-sketsa Anisa.
Menginfirasi kita untuk menyikapi kerentanan raga, perubahan, noda batin dengan cinta tanpa ego, damai tanpa syarat, agar menjadi pribadi yang arif dan memiliki hati yang bebas lepas.
Apa yang terjadi apabila zaman Mataram Hindu dibuat sebuah candi raksasa dengan ukuran jauh lebih besar dari Borobudur? Itulah candi yang terpaksa dilenyapkan meggunakan mantra-mantra untuk melindu…
Buku ini akan membuat anda lebih mencintai allah dan hamba-hamba-Nya. Jangan menjadi orang yang merugi karena tidak mendapatkan ilmu.